Rabu, 22 Juli 2009

Cinta-Mu dan cintamu

Ketidakberdayaan apa ini ? Pikiranku terpaku, langkahku terpatri Deret nafasku menopang nyeri Sungguh, aku tak mengerti Aku duduk di sebuah persimpangan di negeri yang koyak Melamun diantara kebisingan yang pekak Mencoba merongrong siang yang berarak Karena malam telah kehabisan sendu yang bercorak Sungguh, isi jiwaku tetap tak mengerti Siang itu, hujan jatuh layaknya barisan yang berderu Mencari celah diantara awan pekat yang bergurau Menghindar dari kutukan yang sebenarnya adalah kabut kebenaran yang tak tersentuh Tapi aku berusaha tegak Aku yang congkak dengan keterbatasanku yang cekak Aku yang menangis, memohon parau ngilu yang sesak Aku yang termenung di persimpangan menyayangkan jarak Mencoba membawa jasad dan jiwa yang pedih untuk dituntun Tetap menuntun Tetap menanti Masih menunggu Menunggu cinta-Mu dan cintamu Hhhh........... Seluruh pikirku masih tak memahami Aku merajuk pada-Mu dan padamu Dalam diamku masih terdapat harap untuk-Mu dan untukmu Aku meminta pada-Mu dan padamu Jangan padamkan rasa akan-Mu dan akanmu Aku bersungguh di dekat-Mu dan dekatmu Bahwa, aku sujud dalam sungguh-Mu Dan merengek pada kepuraan darimu Pada alamku masih belum juga mengilhami Dalam selongsong yang kosong ini Pertama mendamba kasih-Mu kedua mengharap hadirmu Kalau bisa kukatakan Dalam dekat akan-Mu menenangkanku Dalam jarak akanmu menggelisahkanku Bila pertemuan dengan-Mu dan denganmu Menjadi obat tidur pada malam yang mencekam suaraku Basuhlah aku dengan kasih-Mu Dan jumpa denganmu Walaupun aku hanya termenung dalam menenung benangnya dalam tempurung Aku tetap menuntun Tetap menanti Masih menunggu Menunggu cinta-Mu dan cintamu ------- Pengirim : Hendrat Sasongko

Tidak ada komentar: