Senin, 21 Desember 2009

SURAT TERBUKA UNTUK SANG AKTIFIS DI INDONESIA TERCINTA

"MOHON DIBACA DENGAN CERMAT, TELITI, MENYELURUH DAN TIDAK TERBURU-BURU" Assalamualaikum Wr.Wb Salam pergerkan Tangan terkepal dan maju kemuka Pa kabar sahabat sahbat PMII, HMI, HAMAS, BEM NUSANTARA, IKPM, BEM DI BERBAGAI UNIVERSITAS, ORMAS, DAN SELURUH AKTIFIS LAINNYA,,,,DI INDONESIA TERCINTA, Semoga antum dalam keadaan sehat walafiat serta sukses selalu dalam menjalankan amanah masyarakat luas Indonesia tercinta,, yaitu menyuarakan suara rakyat,,, mengontrol jalannya pemerintahan dan merubah seluruh aspek yang terpuruk, ingat motto kita semua “ SAHABAT KITA SEPAKAT : TUNDUK TERTINDAS ATAU BANGKIT MELAWAN, SEBAB DIAM ADALAH MERUPAKAN SEBUAH BENTUK PENGHIANATAN” Berikut ini adalah info kondisi temen temen kita yang akan belajar ke yaman : (sebagian sudah berangkat ke yaman, namun hingga saat ini belum mendapat iqomah/izin tinggal karena tidak mendapatkan rekomendasi dari DEPAG PUSAT DAN KBRI).MOHON UNTUK DI SUARAKAN, DIKAJI DAN DI FOLLOW UP. Sana’a, selasa 01/12/09 beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pelajar Indonesia Yaman yang bernaung dibawah Organisasi Pelajar PPI Wilayah Sana’a, mengadakan silaturahmi sekaligus Audiensi antara Kedutaan Besar Republik Indonesia Sana’a Yaman dengan pengurus PPI dan delegasi Mahasiswa Indonesia dari tiap-tiap Universitas di Yaman yang membahas seputar “ permasalahan Bangsa dan Kemahasiswaan di Yaman Dalam audiensi ini. Ketua DPW PPI Yaman – Sana’a ( Muhlisin ) selaku fasilitator dan pelopor tercetusnya audiensi ini, diberi kesempatan untuk menyampaikan selayang pandang mengenai beberapa permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat dan Mahasiswa Indonesia di Yaman, sekaligus memberi gambaran kecil tentang tujuan dari audiensi ini. dalam penyampaianya, ia sangat tegas dan sangat menuntut peran pemerintah dalam menyikapi beberapa permasalahan yang sekarang sedang dihadapi oleh masyarakat dan Mahasiswa Indonesia yang sedang berada di yaman, dan yang menjadi fokusnya (ketua DPW PPI Yaman), yaitu : masalah pemberian surat persetujuan izin tinggal baik itu bagi Mahasiswa yang sudah lama di Yaman ataupun calon Mahasiswa yang masih dalam proses pembuatan izin tinggal, karena dalam hal ini ia ( Ketua DPW PPI Yaman) menganggap bahwa ada unsur kesengejaan dari pihak KBRI untuk mempersulit mahasiswa Indonesia yang ingin dan sedang belajar di Yaman (dugaan sementara. Red). Ia juga sempat mengungkapkan perihal terorisme yang sekarang sedang di labelkan kepada salah satu Universitas di Yaman, yang sebenarnya Bapak Duta Besar ( Drs. Nurul Auliya ) sendiri pernah bertemu dengan Rektor Universitas tersebut, dan juga beberapa alumni dari Universitas tersebut sekarang menjadi staff diKBRI sendiri. Dari beberapa fenomena yang sedikit telah dijelaskan oleh Ketua DPW PPI yaman – Sana’a itu, sangat disayangkan sekali ternyata Bapak Dubes Nampak kurang menerima atas kritikan dan kelihatan merasa dipojokkan dengan beberapa statemen itu, terlebih lagi ketika para Mahasiswa mendesak dan memaksa untuk tetap dimudahkan dalam mendapatkan surat persetujuan izin tinggal baik untuk temen-temen yang baru (yang sudah datang dan yang belum datang ke yaman), maupun yang lama, namun Pak Dubes dengan tegas beliau bilang, “ Tidak Bisa “ “ seolah-olah harapan itu musnah bagi kami. Para Mahasiswa terus melakukan diplomasi positif pada saat itu dengan mengungkapkan beberapa alasan yang rasional sebenarnya, tapi tetap tidak di gubris sama sekali dan Pak Dubes tetap berpegang pada pendirian awal. “ kita harus tetap turut pada kebijakan pemerintah pusat” bantahnya. Jawaban itu dianggap oleh para Mahasiswa bukanlah jawaban yang tepat, karena logikanya, yang tahu secara detail dengan keadaan diYaman bukanlah orang-orang yang berada diIndonesia, tapi mereka yang berada diYaman, yaitu Bapak Dubes sendiri, mahasiswa dan semua element pemerintahan yang berada diYaman. Akhirnya, audiensi ini berakhir dengan meninggalkan kekecewaan dibenak Para Mahasiswa, hingga memicu para Mahasiswa untuk melakukan aksi yang bukan hanya sekedar audiensi. Salah seorang mahasiswa mengatakan dengan lantang “Ini bukanlah akhir dari usaha kita untuk tetap memperjuangkan hak-hak para Mahasiswa, dan jika dalam jangka waktu 2 minggu kedepan tidak ada perubahan dalam kebijakan ini. kami janji, akan melakukan aksi yang lebih besar, selama tingkah pejabat Pemerintahan yang seharusnya memberikan pelayanan dan memudahkan segala urusan malah menjadi penghambat dan pemutus cita-cita generasi bangsa. Namun acara audiensi tidak selesai mpe situ saja,, pasca audiensi kami telah melakukan beberapa langkah positif salahsatunya adalah pendekatan personal dengan pihak KBRI yaitu dengan BIN (badan intelejen Negara) yang ada di yaman dan dengan beberapa staff lainnya ,,, dan sedikit telah kami ketahui sumber atau akar permasalahnya, tapi justru tidak ada alasan konkritnnya. Permasalahan yang paling mendasar adalah mahasiswa Indonesia di Yaman dianggap anarkis,pemerintah menganggap akan membahayakan integriats dan keutuhan Bangsa, padahal sebenarnya kami tidak anarkis/radikal sebagaimana mereka bayangkan, hal itu sudah kami buktikan dengan mengadakan seminar dengan tema “MENGHILANGKAN STIGMA RADIKALISME DIKALANGAN MAHASISWA INDONESIA DI YAMAN” di KBRI bulan lalu kerjasama antara DPW.S PPI Yaman dengan KBRI Sana'a Yaman, namun ternyata hal itu tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap peemrintah pusat,bahkan sebaliknya justru pemerintah semakin ketat. Akibatnya KBRI Sana'a tidak bisa mengeluarkan muwafaqqoh/persetujuan belajar untuk iqomah/izin tinggal,, lagi lagi mereka berdalih hal itu terjadi karena kebijakan dari pemerintah pusat sperti itu ujarnya,, tidak adanya rekomendasi dari KBRI itu karena atas kebijakan dari pemerintah pusat,, adapun KBRI hanya kepanjangan tangan dari pemerintah pusat tegasnya. Prosedur yang sebenarnya adalah KBRI bisa mengeluarkan muwafaqqoh/rekomendasi dengan syarat harus ada rekomendasi dari depag pusat,, sedangkan depag pusat tidak ngasih rekomendsasi kepada calon mahasiswa Indonesia yang akan belajar ke yaman,, tidak tahu permasalahannya apa, tapi setelah di selidiki dan berdasarkan beberapa informasi yang kami dapatkan ternyata ada surat dari BIN yang isisnya kurang lebih melarang mahasiswa Indonesia yang akan belajar di yaman,, hal ini terjadi karena diakibatkan oleh salahsatu oknum (tidak bisa kami sebutkan namanya) yang meledakan BOM di Jakarta, sehingga ditembak mati oleh Polri, ironisnya hal ini berimbas kepada seluruh mahasiswa indonesia (baik yang sudah lama atau yang akan belajar di yaman), hal ini kami anggap pemerintah Indonesia tidak fear,,, untuk itu,dengan hadirnya masalah ini, diMohon kepada seluruh sahabat-sahabat dan aktivis di indonesia agar tidak tinggal diam dengan penomena ini, karena hal ini menyangkut dengan masa depan bangsa,,,,,dan perlu kita ingat kembali bahwa cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 dikatakan "MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA,lalu dengan seperti itu, apakah ada unsur mencerdaskan kehidupan Bangsa ??? Perlu diketahui, bahwa temen-temen yang akan/dan belajar di yaman kebanyakan itu bukan beasiswa dan yang akan berangkat kesini sekarang ini jelas jelas bukan beasiswa tapi biayaa sendiri,, dan mereka sudah diterima oleh masing masing universitas di sini,, jadi tidak ada alasan dari DEPAG PUSAT/Pemerintah pusat untuk mengadakan tes/uji kelayakan ataupun melarang mereka untuk belajar ke Yaman,,, Tuntutan kami dan wajib Sahabat-Sahabat suarakan adalah sebagai berikut : 1.Suarakan kepada pemerintah pusat di Indonesia agar lebih bijak lagi dalam menyikapi hal ini, tidak semua mahasiswa Indonesia di Yaman anarkis, radikal atau sejenisnya,, jikapun ada!!! itu hanya sebatas oknum yang tidak bertanggung jawab 2.Minta kejelasan tentang kebijakan Pemerintah Pusat/Depag pusat, mengenai kebijakan yang sebenarnya/seharusnya mahasiswa Indonesia Di Yaman 3.Minta kepda Depag pusat, jika Depag mengadkan test bagi calon mahasiswa Indonesia yang akan belajar ke Yaman, maka mereka harus bisa mengeluarkan Beasiswa, dan biaya/keberangkatannyapun harus ditanggung Depag, sejauh ini mereka hanya sebatas mengadakan tes saja, tanpa mengeluarkan beasiswa bagi mahasiswa yang akan berangkat ke sana’a Yaman. 4.Meminta sekaligus mendesak kepada pemerintah pusat agar mengadakan visitasi atau kunjungan langsung ke yaman agar semua praduga yang selama ini dijadikan dalih bagi mereka benar benar jelas sesuai dengan keadaan di yaman, 5.Dan perlu disampaikan kepada pemerintah pusat bahwa kami disini sama sekali tidak beljar tentang terorisme, radikalisme atau sejenisnya, namun kami belajar ilmu syariat (Al Qur’an, HAdist) dan ilmu fiqih dan semua mawad/pelajaran dan mukoror nya pun tidak menyimpang dari ilmu syariat/salafussholeh itu saja yang dapat kami sampaikan semoga hal ini menjadi suatu perhatian, dan PR bagi para aktifis untuk dapat membantu kami dalam menyuarakan keluh kesah kami di Yaman, semoga amal baik antum diterima disisi Allah Swt, sebagai amal Sholeh amiinn Salam pergerakan,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Wassalamu’alaikum Wr.Wb. PENGURUS DPW.S PPI (PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI YAMAN (Kang Uchien Mualim Ketua DPW.S PPI Yaman) & (Kang Rony Sekjen DPW.S PPI Yaman)

Rabu, 02 Desember 2009

REFLEKSI AUDIENSI

Menindak lanjuti acara Audiensi pada hari selasa, 01 Desember 2009, yang dimulai jam 11.00 s.d jam 13.15 WY, di KBRI Sana’a, maka dengan ini kami atas nama Pelajar Indonesia di Yaman, memohon agar Bapak DUBES RI Sana’a dapat mengeluarkan Surat Persetujuan Belajar guna kelancaran belajar Mahasiswa Indonesia di Yaman, sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak, kami ajukan beberapa Statment sebagai berikut : 1.Surat Persetujuan Belajar dari KBRI merupakan harga mati yang menjadi syarat mutlak kelancaran belajar dan perpanjangan izin tinggal bagi Mahasiswa Indonesia di Yaman. 2. Kuantitas Pelajar Indonesia di Yaman merupakan pelajar terbanyak kedua setelah mesir di timur tengah 3. Demi untuk menjaga kesetabilan, ketertiban, keamanan, kenyamanan dan keselamatan Pelajar Indonesia di Yaman 4. Demi menjaga integrasi dan keutuhan Bangsa Indonesia 5. Demi Menjaga hubungan baik antara Pemerintah dan Mahasiswa Indonesia di Yaman 6. Demi meminimalisir sekaligus menghilangkan probabilitas negatif yang akan muncul dikalangan mahasiwa Indonesia di Yaman 7. Demi menumbuhkan rasa saling menghargai dan memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia Demikian surat ini kami buat, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Sana’a, 02 Desember 2009 Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Pelajar Indonesia Yaman – Sana’a (DPW PPI Y-S) Periode 2009/2010 MUHLISIN MUALIM BAKRONI LATAR

Selasa, 01 Desember 2009

Prakata Kedutaan Republik Indonesia dalam buletin DPW PPI Yaman - Sana'a

Bismillahirrahmanirrohim Sebagai wakil KBRI Sana’a saya menyambut baik inisiatif PPI Yaman Sana’a khususnya dari Departemen Pendidikan dan Dakwah untuk memulai menerbitkan bulletin bulanan edisi perdana sebagai realisasi Program kerjanya Dengan penerbitan ini diharapkan pihak PPI Yaman Sana’a dapat secara kontinyu menerbitkan buletinnya dan tentunya dengan isi yang semakin berkembang serta dapat di baca tidak hanya oleh kalangan Santri dan Mahasiswa saja Tapi juga oleh Masyarakat Indonesia lainya mengutip kata mutiara bung Karno (Proklamator dan Presiden Pertama RI) yang mengatakan bahwa’ “apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan betemunya ia dengan kemajuan selangkahpun” keterkaianya dengan penerbitan perdanan bulletin ini tetaplah maju dengan usaha menerbitkanya walaupun biasanya di edisi perdana selalu ditemui kendala dan rintangan, jangan khawatir dan menyerah bilamana yakin dengan bulletin perdana ini akan membawa kebaikan dan kemajuan bagi teman- teman Santri dan Mahasiswa kiranya dalam langkah ini Bulletin bulanan dapat memberi manfaat yang positif bagi Santri dan Mahasiswa Indonesia di Sana’a dalam mengasah ketrampilan jurnalistik serta menambah pengatahuan terima kasih, wassalamualaikum wr.wb Gunadi adisasmita (PF. Ekonomi dan Pensosbud)

prakata ketua DPW PPI YAMAN dalam buletin bulanan

Bismillahirrahmanirohim Sebagai salah satu organisasi induk yang menaungi seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia yang ada di Yaman kami dari Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Pelajar Indonesia Yaman- Sana’a. Memandang perlu untuk menerbitkan Buletin bulanan dengan harapan dapat menjadi wadah serta fasilitator yang dapat menumbuhkan kreatifitas tulis menulis di kalangan mahasiswa Indonesia di Yaman Selain itu kita juga berharap bulletin ini nantinya akan bisa menjadi mediator untuk mengembangkan budaya saling menasehati antar sesama saudara dalam bentuk aplikasi yang nyata. Dalam hal ini saya pribadi berterima kasih dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut ikut berkontribusi dalam penerbitan bulletin perdana ini, yang dimotori langsung oleh Departemen Pendidikan dan Dakwah DPW PPI Yaman-Sana’a. Dan semoga bulletin ini kedepanya bisa terus berinovasi dan mampu memberikan yang terbaik untuk Islam, Negara Indonesia, Pelajar , Mahasiswa , dan Masyarakat Indonesia seluruhnya. Terakhir kami juga mengharapkan adanya peran aktif sahabat-sahabat semua dengan memberikan kritik dan saran demi kemajuan dan perbaikan bulletin yang baru pertama kali kita terbitkan ini. “Gebrakan harus segera dilakukan karena sekarang kita memerlukan aksi bukan konsepsi “ Mukhlisin Mualim Ketua DPW PPI Yaman