Senin, 26 Oktober 2009

upaya menghilangkan stigma radikalisme 1

Pekan lalu Rabu (6/10) saya selaku perwakilan dari Persatuan Pelajar Indonesia Yaman bersama empat orang dari perwakilan KBRI Yaman-Sana’a mengadakan kunjungan silaturahmi di Provinsi Ma’rib Yaman sekaligus melakukan upaya mencari jalan keluar dalam memperbaiki kembali citra mahasiswa Yaman dimata masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya terlepas adanya distorsi informasi yang berkembang di tengah masyarakat. Dalam kunjungan tersebut kita sempat mengadakan dialog dengan seorang pakar yaitu Syaikh Abu Al-hasan yang telah menerbitakan berbagai macam buku, kaset dan juga sering di undang pada even-even internasional yang berkaitan dengan radikalisme dalam beragama. Dalam dialog tersebut beliau mengatakan bahwa radikalisme dalam beragama bukanlah tindakan yang bisa di benarkan, dan beliau siap bekerjasama dengan pihak manapun untuk menyingkirkan semua itu, kita telah melakukan berbagai upaya dan tindakan preventif untuk meminimalisir hal tersebut meskipun hasilnya belum maksimal, terlebih lagi tindakan kekerasan yang mengatas namakan agama, karena saya yakin semua orang menginginkan keamanan, baik itu rakyat, pejabat, orang kaya, orang miskin bahkan semua makhluk yang ada di langit dan bumi ini..karena keamanan merupakan tangga untuk mencapai kebahagiaan didunia dan akhirat, dengan keamanan kita bisa menjalankan ibadah tanpa rasa takut, kita juga bisa mencari rejeki dengan keleluasaan tanpa adanya kegelisahan. Kesalahan yang ada didalam pemerintahan seharusnya diselesaikan dengan komunikasi, mendiskusikanya, menerangkan apa yang salah dan memperingatkanya dengan cara yang lebih baik supaya Amar ma’ruf yang secara subtansinya mengajak kepada hal yang baik tetap menjadi baik dan bukan malah memperburuk suasana. Berdakwah dengan mengebom, menghancurkan, dan merusak fasilitas yang ada tidak akan pernah menghasilkan apa-apa, jangankan orang Kafir bahkan ummat islam sendiri merasa phobia terhadap agamanya karena melihat tindakan-tindakan radikal yang di lakukan atas nama agamanya tersebut. Radikalisme dalam beragama saya pandang tidak ada baiknya sama sekali. Hal senada juga di ungkapkan oleh salah seorang mehasiswa senior disana yang mengatakan bahwa radikalisme hanya akan merusak citra islam itu sendiri, islam yang sejatinya memberikan rahmat bagi seluruh alam ternodai dengan tingkah sebagian oknum yang mengatas namakan agama, paparnya. Setiap orang memang diberi kebebasan untuk memilih jalanya sendiri, tapi juga harus diingat, bahwa jalan yang kita pilih juga menyangkut nasib orang lain dan kita dari PPI Yaman selaku organisasi induk bekerjasama dengan KBRI yang menaungi semua masyarakat, pelajar dan mahasiswa Indonesia disini akan terus melakukan usaha untuk menghilangkan stigma radikalisme tersebut, karena fenomena aktivitas label radikal itu akan semakin menjadi jadi jika kita biarkan. Puncaknya dalam waktu dekat ini tepatnya Sabtu (24/10) PPI Yaman Bekerjasama dengan Pihak KBRI Yaman akan mengadakan seminar dan mengangkat tema “ MEWUJUDKAN ISLAM YANG RAHMATAN LI AL-ALAMIN” dan dalam seminar ini, insyaAllah kita akan melibatkan semua lembaga pendidikan (terdapat di dalamnya mahasiswa Indonesia.red) baik yang formal maupun non formal yang ada di seluruh Negara Yaman untuk ikut berpartisipasi dalam mensukseskan seminar ini. Yang bertujuan untuk mengkaji kembali radikalisme kontemporer menurut perspektif islam sekaligus memberitahukan kepada dunia bahwa kita cinta kedamaian. Muhlisin Mualim Ketua DPW PPI Yaman-Sana’a

Tidak ada komentar: