Rabu, 19 Agustus 2009

Romantisnya Rosulullah SAW

eramuslim, Buat para suami-suami, seringkali kita memperdebatkan dan memperbincangkan permasalahan yang berkaitan dengan kebahagiaan berumah tangga. Seorang bapak (suami), pernah bertanya dalam sebuah dialog interaktif konsultasi keluarga di sebuah situs Islam lokal, tentang bagaimana mendapatkan kasih sayang dan pengabdian istri. Dan yang tidak kalah 'heboh', tidak sedikit pertanyaan yang ujung-ujungnya ingin melakukan poligami dengan berbagai alasan tentunya. Poligami, jelas sangat diperbolehkan dan dicontohkan oleh baginda Rasul meski pun dalam tradisi dan budaya masyarakat kita, beristri lebih dari satu masih merupakan hal yang dianggap tidak lazim bahkan tabu. Namun sepertinya, ada hal yang sering terlupakan oleh para suami, sudahkah kita mencontoh Rasulullah dalam urusan romantisme berumahtangga? Sehingga Nabi SAW -karena romantismenya yang luar biasa terhadap para istri beliau- tidak pernah kita mendengar ada masalah yang besar dalam rumah tangga bersama para istrinya.

Jadi, untuk sementara kesampingkan dulu masalah seperti ketidakbahagiaan beristri yang usianya lebih tua, rumahtangga tidak harmonis, sehingga memunculkan wacana yang saat ini sedang ngetrend; poligami. Padahal sesungguhnya jika kita mau merenunginya kembali, bisa jadi permasalahan utamanya sangat sederhana; kita kurang romantis! Mari kemudian kita cermati tauladan dari Rasulullah, manusia agung yang sangat romantis terhadap istri-istrinya sebelum kita bicarakan niat atau kemungkinan untuk berpoligami. Rasulullah SAW adalah contoh yang terbaik seorang suami yang mengamalkan sistem Poligami. Baginda Nabi sangat romantis kepada semua istrinya. Dalam satu kisah diceritakan, pada suatu hari istri-istri Rasul berkumpul ke hadapan suaminya dan bertanya, "Diantara istri-istri Rasul, siapakah yang paling disayangi?". Rasulullah SAW hanya tersenyum lalu berkata, "Aku akan beritahukan kepada kalian nanti" Setelah itu, dalam kesempatan yang berbeda, Rasulullah memberikan sebuah kepada istri-istrinya masing-masing sebuah cincin seraya berpesan agar tidak memberitahu kepada istri-istri yang lain. Lalu suatu hari hari para istri Rasulullah itu berkumpul lagi dan mengajukan pertanyaan yang sama. Lalu Rasulullah SAW menjawab, "Yang paling aku sayangi adalah yang kuberikan cincin kepadanya". Kemudian, istri-istri Nabi SAW itu tersenyum puas karena menyangka hanya dirinya saja yang mendapat cincin dan merasakan bahwa dirinya tidak terasing. Masih ada amalan-amalan lain yang bisa dilakukan untuk mendapatkan suasana romatis seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Apabila pasangan suami istri berpegangan tangan, dosa-dosa akan keluar melalui celah-celah jari mereka". Rasulullah SAW selalu berpegangan tangan dengan Aisyah ketika di dalam rumah. Beliau acapkali memotong kuku istrinya, mandi janabat bersama, atau mengajak salah satu istrinya bepergian, setelah sebelumnya mengundinya untuk menambah kasih dan sayang di antara mereka. Baginda Nabi SAW juga selalu memanggil istri-istrinya dengan panggilan yang menyenangkan dan membuat hati berbunga-bunga. "Wahai si pipi kemerah-merahan" adalah contoh panggilan yang selalu beliau ucapkan tatkala memanggil Aisyah. Itulah sedikit contoh romantisme Rasulullah SAW yang dapat kita teladani dan praktekkan dalam kehidupan berumahtangga. Tentu, masih banyak contoh romantisme lainnya. Kepada suami-suami yang baik, mulailah bersikap lembut dan berupaya membuat sang istri selalu mengembang senyumnya. Peganglah tangan istri anda setiap waktu, setiap kesempatan. Begitu pula para istri-istri yang sholehah, peganglah juga tangan suami anda untuk menghapuskan segala dosa-dosa. Jadi, jika kita bisa meniru romantisme ala Rasul, sehingga istri pun membalas dengan yang tidak kalah romantisnya, masalah mana lagi yang sempat mampir dalam bahtera rumahtangga kita? Ibarat kata, tidak ada makanan di rumah pun bisa diselesaikan berdua dengan tetap tersenyum, bukan begitu?

9 komentar:

♪ √Ĩťřĩ ♪ mengatakan...

Subhanallah.... salut banget dech untuk Baginda Nabi Rasulullah SAW.. sungguh luar biasa...

boleh juga tu ide Rasulullah waktu Beliau bagi-bagikan cincin untuk para istri-istrinya....

Thanks ya kak, atas infonya... terus berkarya semoga Sukses...... Amin..

Semoga kita semua Selalu berada Dalam Jubah Kebesaran-NYA....

Jalan Wali mengatakan...

Baginda Rosul SAW adalah manusia pilihan Allah No.1 dari sinilah pasti akan ada contoh-2 yang semuanya pasti dan pasti baik lagi benar, dalam bercinta dengan istri-2 beliau pasti meninggalkan suri tauladan yang luar biasa, kalo kita mau berbuat sepeti Rosul saya kira seujung kukupun belum, tapi harus kita laksanakan wasiat yang diamanahakan kepada kita semua.

Semoga kita semua mendapatkan Syafa'at Beliau di Yaumul Akhir nanti

nophie mengatakan...

Subhanalloh.....

Masih adakah laki-laki yg bisa mengikuti romantisnya Rosul kita??

pemancing mengatakan...

Sayangnya jaman sekarang romantisme umum terjadi saat pacaran. setelah menikah..?????

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang mengatakan...

kang..dukung saya yah di Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang

Anonim mengatakan...

kalau semua lelaki menyalin akhlak dan watak Rasullulah bukan saja dalam poligami tetapi akan hal lain-lainya juga saya berani cakap perempuan itu sendiri yang serah diri menuntut diakad dengan mahar PERCUMA.sebab 'nilai' lelaki itu sudah sangat melebihi apa pun.Rasullulah teladan teragung.malang tidak diikuti kalau adapun hanya sipi-sipi.perempuan bisa kok bertoleransi hal poligami kalau CARA itu tepat mengena. :)

salam ramadhan dari malaysia.

Aisyah mengatakan...

ternyata Rosululloh so sweeett...

smoga bs dpt yg sprti Beliau

Admin : Buya Albi mengatakan...

ini alamatnya tolong di cari sampe ketemu kodenya he..........

www.rony-jawilan.co.cc
yang dimaksud diatas ini : www.emailmeform.com

met mencari ya.......

harto mengatakan...

Assalamualaikum wr wb sehubungan dengan amanah dari para blogger, maka saya menganugerahkan award “All My FriendShip” kepada anda, dan mohon diterima dengan baik dan dilanjutkan sebagaimana adanya. Terima kasih.