Senin, 31 Agustus 2009

Ramadhan yang Memerdekakan

sabili.co.id Sudah bukan hal baru bila melihat tayangan televisi, ajaran Islam seakan-akan identik dengan hal-hal yang mistis dan teroris. Umat Islam diidentikkan dengan kaum pinggiran. Biasanya kalau orang Islam yang taat divisualkan sebagai orang miskin. Kalau yang kaya digambarkan sebagai seorang tamak dan kikir. Padahal dalam dunia nyata tak begitu. Visualisasi itu jelas bertolak belakang dengan ajaran Islam itu sendiri. Penggambaran ini jelas sangat merugikan. Memang kenyataannya, umat Islam saat ini sedang berada dalam masa yang mencemaskan. Banyak negara-negara yang dihuni mayoritas Muslim saat ini menderita kemiskinan, penindasan, pembantaian dan penjajahan. br />
Namun harapan dan doa tak putus kita panjatkan dalam setiap kesempatan. Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Bulan suci ini kita jadikan momentum untuk menyamakan persepsi bahwa kita ini sebenarnya adalah satu tubuh. Apabila salah satu organ tubuh terserang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakit yang sama. Ramadhan yang akan kita sambut kedatangannya ini, hendaknya kita jadikan momentum untuk memperbaiki citra umat Islam yang masih banyak dipandang sebelah mata. Yang perlu kita hadirkan saat ini adalah pencitraan bahwa Islam itu indah, menyenangkan dan memberikan motivasi bagi penganutnya. Jauh dari anggapan yang ditayangkan di layar kaca. Kelemahan umatnya saat ini tidaklah identik dengan ajaran Islam itu sendiri. Betapapun, kenyataan ini sangat menyedihkan kita. Tinggal beberapa hari lagi, kita kedatangan bulan Ramadhan. Seyogianyalah kita menyambutnya dengan suka cita. Para sahabat dan tabi'in senantiasa memanjatkan doa agar dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan. "Ya Allah, sampaikan kami kepada bulan Ramadhan berikutnya." Keutamaan ini bisa dilihat dari turunnya al-Qur'an pada bulan Ramadhan. Ini merupakan tanda yang cukup jelas betapa mulianya bulan ini. “Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur,” (QS al-Baqarah: 185). Ramadhan merupakan bulan puasa, bulan mendirikan shalat, bulan memperbanyak bacaan al-Qur'an, bulan yang penuh rahmat, maghfirah dan pembebasan dari api neraka. Bulan dimana segala amal kebaikan dilipatgandakan, bulan segala doa dikabulkan dan derajatnya ditinggikan. Bulan kemenangan dan bulan kemerdekaan. Allah mewajibkan puasa ini agar kita bisa bertakwa dengan sesungguhnya. Firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS al-Baqarah: 183) Takwa adalah buah dari puasa. Puasa akan menjadi perisai baginya agar tidak tertembus godaan syetan. Takwa merupakan kombinasi kebijakan dan pengetahuan. Takwa adalah gabungan antara perkataan dan perbuatan. Semua perintah Allah bukan untuk-Nya, tapi untuk manusia itu sendiri. Karena itu, sebagai umatnya kita wajib menaati apa yang diperintahkan dan menjauhi larangan-Nya. Itulah yang dinamakan merdeka, penghambaan hanya kepada Allah saja. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: "Ketika telah masuk bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka jahanam dan syetan-syetan dibeleggu." Dalam riwayat Bukhari lainnya disebutkan, "Ketika telah tiba bulan Ramadhan maka dibukakan pintu-pintu surga." Jadi dalam bulan yang suci ini Allah menjauhkan semua penyebab kehancuran. Manusia sibuk melakukan ibadah, mengekang hawa nafsu mereka dengan beribadah, berdzikir dan membaca al-Qur'an. Ini sekaligus penggugah hamba yang Mukmin bahwa tak ada alasan lagi kesempatan untuk meninggalkan ibadah dan taat kepada Allah. Bulan Ramadhan ajang untuk meratap kepada Allah agar kita terbebas dari segala kesusahan, ketertindasan dan kezaliman musuh-musuh kita. Semoga umat ini juga ditunjukkan ke jalan yang benar, yaitu jalan dimana para pejuang kebenaran diberikan kejayaan atas orang-orang pembuat kerusakan. Agar kita bisa meraih keutamaan Ramadhan, selayaknya kita mempersiapkannya dari sekarang.

2 komentar:

Ibnu Idrus mengatakan...

wahhh, ni blog'a yg baru bossss,,,,... keren2....... klo blh, krim ana artikel gmna cara buat link banner kya pnya antm gtu donk... yg bisa jlan sndri (hahaha,,,,, da setan'a kle tuuu banner)
balik link ni bosssss....
http://ibnuidrus.co.cc/

PeriodSpaces mengatakan...

Nice post go ahead

ALL ABOUT DRUGS